Kreativitas Tanpa Batas: Sasfi in Motion Garap Film ‘Paranoia’ dalam Satu Hari
BERITAKESENIANPRODUKSI FILM
Nafi'ah Mu'azaroh
7/13/20252 min read
SASFI kembali menyelenggarakan program Sasfi in Motion, sebuah kegiatan produksi film pendek yang dirancang sebagai ruang bagi para anggota untuk berproses secara langsung dalam pengolahan dan produksi film. Program ini memungkinkan setiap anggota mengekspresikan kreativitas tanpa batas sekaligus mempelajari alur kerja produksi yang sesungguhnya. Tahun ini, kegiatan dipusatkan dalam format produksi intensif dengan proses pengambilan gambar yang dilakukan hanya dalam satu hari di berbagai setting lokasi.
Film yang diproduksi bertajuk “Paranoia”, sebuah karya yang mengangkat fenomena overthinking dan pola pikir negatif yang dekat dengan pengalaman banyak orang. Cerita sederhana namun relevan ini dipadukan dengan konsep visual hitam-putih, memberikan tantangan tersendiri bagi tim, khususnya dalam menentukan komposisi, kontras, dan atmosfer visual yang tepat.
Taufik selaku sutradara menjelaskan bahwa produksi ini mengedepankan kolaborasi seluruh departemen. Menurutnya, SASFI in Motion bukan sekadar latihan teknis, tetapi proses menyatukan pemikiran kreatif menjadi satu karya.
“Kita punya cerita, punya kreativitas, dan itu kita implementasikan bersama. Kita bekerja secara komunal dan menyatukan ide agar ‘Paranoia’ bisa terwujud sebagai karya yang utuh,” ungkap Taufik.
Ia menambahkan bahwa sejak proses penulisan naskah, karakter dalam cerita sudah dibayangkan sejak awal sehingga pemilihan pemeran tidak melalui casting formal. Setelah skenario selesai, ia langsung menghubungi teman-teman yang dianggap sesuai dengan karakter yang sudah terbayang dalam proses kreatifnya.
Dalam proses produksi, sinkronisasi antar-departemen menjadi aspek utama, mulai dari DoP, artistik, pencahayaan, wardrobe, hingga tata ruang. Naskah menjadi pedoman utama bagi setiap kru untuk memahami peran masing-masing. Sebagai sutradara, Topik berperan memastikan seluruh elemen kreatif bergerak selaras dengan visi film.
Sementara itu, Afian selaku Director of Photography menuturkan bahwa ini merupakan pengalaman pertama baginya bekerja dalam produksi film yang menuntut standarisasi visual dan teknis.
“Tema hitam-putih cukup sulit karena kita harus memastikan warna dan kontras tampil tepat. Meski begitu, ini sesuai passion saya di dunia video dan fotografi, jadi prosesnya tetap menyenangkan,” jelas Afian.
Ia menambahkan bahwa tantangan terbesar datang dari pengaturan shot list yang tidak selalu berjalan sesuai rencana karena keterbatasan waktu dan kondisi lapangan. Namun, pengalaman tersebut menjadi pelajaran penting untuk produksi film yang lebih matang ke depan.
Meskipun produksi dilakukan dalam waktu terbatas, seluruh kru mampu menyelesaikan proses pengambilan gambar dengan baik berkat kerja sama, komunikasi, dan koordinasi yang solid. Bagi sebagian anggota, khususnya yang baru pertama kali terlibat, program ini menjadi pengalaman berharga untuk memahami ritme kerja produksi film
Tim berharap “Paranoia” dapat dinikmati oleh audiens dan menjadi langkah awal untuk menghasilkan karya-karya baru dari anggota SASFI. Mereka berharap film ini tidak hanya memberi hiburan, tetapi juga dapat memantik refleksi bagi penontonnya.
