Sang Cahaya Nusantara Tegaskan Eksistensi Seni Kolaboratif Calon Anggota USF

BERITAKESENIANEVENT PEMENTASAN SENI

Kintan Aulia

11/24/20252 min read

Surakarta, 25 Oktober 2025 – Karya seni menjadi jembatan yang menghubungkan kreativitas, budaya, dan semangat kolaborasi. Hal inilah yang tergambar dalam pementasan bertajuk “Sang Cahaya Nusantara”, sebuah pertunjukan hasil kerja sama para Calon Anggota Unit Seni dan Film yang menggabungkan berbagai elemen seni menjadi satu kesatuan yang memukau.

Acara yang digelar di Hall C Kampus 1 FKIP pada Sabtu, 25 Oktober 2025 pukul 19.00 WIB ini berhasil menarik perhatian penonton dengan konsep unik yang menggabungkan unsur teater, musik, tari, seni rupa, dan sastra film secara harmonis. Pementasan ini melibatkan beragam peran penting, mulai dari komposer, konseptor, asisten sutradara (astrada), koreografer, hingga tim panitia, serta para aktor. Setiap peran memiliki tanggung jawab yang saling berkaitan untuk menciptakan pertunjukan yang harmonis dan bermakna.

Fara selaku Komposer, menjelaskan bahwa proses penciptaan musik tidak hanya berfokus pada keindahan nada, tetapi juga bagaimana irama dapat memperkuat makna cerita. “Saya berusaha menyusun musik yang sesuai unsur tema dan menyesuaikan dengan setiap adegan yang dibawakan,” ungkapnya. Ivan sebagai Konseptor, gagasan utama Sang Cahaya Nusantara adalah menampilkan keberagaman budaya Indonesia melalui bentuk ekspresi seni modern. “Kami ingin mengangkat nilai-nilai kearifan lokal namun dikemas secara kreatif agar tetap relevan bagi generasi muda,” jelasnya.

Peran Astrada atau Asisten Sutradara menjadi kunci dalam menjaga koordinasi selama latihan dan pementasan. Astrada memastikan setiap bagian berjalan sesuai rencana dan membantu sutradara dalam menerjemahkan visi pertunjukan. Sementara itu, Koreografer bertanggung jawab menata gerak dan ekspresi tubuh agar selaras dengan musik dan narasi. “Tantangan terbesar adalah menyatukan pemain untuk membuat berbagai gaya tari agar tetap konsisten dengan tema nusantara,” tuturnya.

Dari belakang layar, sie pubdok berperan dalam mengabadikan setiap momen berharga dan menyebarluaskan informasi acara melalui berbagai media. Mereka bertugas memastikan seluruh proses mulai dari persiapan, pelaksanaan hingga hasil akhir terdokumentasi dan tersampaikan ke publik dengan baik. Mereka bekerja sama dengan sie humas yang aktif menjalin komunikasi dengan pihak luar, termasuk publik dan media partner, untuk memperluas jangkauan promosi acara.

Bagian depan panggung dihidupkan oleh para aktor, yang menjadi wajah utama pertunjukan. Mereka tidak hanya menampilkan dialog dan gerak, tetapi juga menghidupkan pesan moral di balik cerita Sang Cahaya Nusantara. “Kami berusaha tampil maksimal agar pesan yang ingin kami sampaikan benar-benar sampai ke penonton,” ujar Dya salah satu penari.

Secara keseluruhan, Sang Cahaya Nusantara menjadi bukti bahwa karya seni bukan hanya tentang pertunjukan, tetapi juga tentang kolaborasi, dedikasi, dan semangat belajar bersama. Setiap anggota tim menunjukkan bahwa keberhasilan sebuah acara besar tidak lepas dari kerja sama lintas bidang.

Dengan semangat dan kerja keras seluruh tim, Sang Cahaya Nusantara tidak hanya menjadi pementasan biasa, melainkan simbol kebanggaan dan kreativitas generasi muda Indonesia yang terus menjaga cahaya seni dan budaya nusantara agar tetap bersinar.

Reporter: Anisa Widya & Kintan Aulia

Editor: Nafi'ah Mu'aaroh